15 Tips agar sesi koding Anda lancar
Posted: 13 Aug 2015, Last updated: 14 Aug 2015Ketika kita sedang membuat program alias koding, terdapat banyak hal sederhana yang bila tidak kita perhatikan, dapat membuat kita kurang nyaman. Beberapa hal sederhana ini seringkali kita abaikan karena merasa tidak ada hubungannya dengan skill pemrograman kita. Kita lupa bahwa salah satu faktor terpenting dari lancarnya pembuatan program adalah diri kita sendiri sebagai BrainWare. Ketika membuat artikel ini, saya juga secara tidak sengaja menemukan artikel senada di codinghorror.com, blog milik Jeff Atwood yang merupakan salah seorang pendiri stackoverflow.com. Ia bahkan mengaitkan kursi dengan aset paling berharga nomor 2 bagi programmer. Berikut adalah hal-hal yang perlu kita perhatikan:
1. Kursi yang nyaman
Selama beberapa tahun berkarir di bidang programming, saya telah bekerja di berbagai tempat. Seperti di rumah, di restoran dan cafe, hotel, kantor pemerintahan, rumah teman, ruang tunggu bandara, perpustakaan daerah dan sebagainya. Tapi Saya masih belum pernah koding di WC. Hahaha. Di samping berbagai faktor lainnya, Saya mendapatkan bahwa tempat duduk kita cukup berpengaruh dengan kelancaran koding kita. Berikut beberapa pose koding yang pernah saya coba:
Bersila di lantai
Saya hanya dapat bertahan kurang lebih satu jam. Dan saya sering terganggu dengan kaki saya sendiri karena perlu berganti posisi duduk atau pindah tempat untuk menghindari kesemutan.
Lap Top
Yaitu laptop diletakkan di atas (top) pangkuan (lap). Misalnya ketika sedang di ruang tunggu bandara sambil menunggu dan makan roti kompensasi delay. Hal ini cepat membuat kita lelah, terutama di bagian punggung dan leher. Mengakibatkan koding kita kira-kira 20% lebih rentan terhadap logic error.
Kursi tanpa sandaran
Jika Anda biasa duduk tegak, posisi ini cukup enak, terutama bila posisi meja juga tepat. Akan tetapi koding seperti ini dalam kurang lebih 2 jam, biasanya akan mulai mengakibatkan punggung terasa pegal.
Dengan kursi sandaran pendek
Terkadang di kantor atau di kafe, tempat duduk yang tersedia sandarannya pendek, kira-kira hanya setengah punggung kita. Sandaran seperti ini cukup nyaman, tetapi kita masih akan sering bolak balik ganti posisi punggung, kadang menyandar, kadang membungkuk. Masih kurang efektif.
Kursi dengan sandaran tinggi
Kursi tipe ini biasanya ditemukan di cafe, kantor atau hotel. Menurut Saya, paling efektif bila sandarannya agak miring kira-kira 10 sampai 15 derajat, sehingga ketika kita lelah, kita dapat dengan rileks menyandarkan tubuh dan lebih jarang berganti posisi.
2. Meja yang nyaman
Selain untuk laptop, seringkali meja kerja programmer dipenuhi berbagai macam hal lain. Seperti handphone, kertas-kertas berisi diagram dan konsep program yang sedang dibuat, kertas proposal, buku tutorial dan juga printer. Tidak lupa kopi dan snack untuk refreshing. Oleh karena itu, meja yang ideal sebaiknya cukup luas sehingga leluasa berpindah dari laptop ke benda-benda tersebut. Bila menggunakan desktop, meja komputer dengan laci keyboard sangat efektif ketika perlu berpindah antara kertas dan keyboard.
Selain luas meja, yang paling penting juga adalah tinggi meja. Tinggi meja yang paling ideal menurut gambar di codinghorror adalah sejajar dengan siku tangan. Untuk itu, kita juga perlu menyesuaikan tinggi kursi yang kita gunakan dengan tinggi meja sehingga kita dapat nyaman koding selama berjam jam.
3. Cahaya layar monitor
Tingkat pencahayaan pada komputer kita juga dapat berpengaruh pada performa kita. Tingkat pencahayaan layar komputer yang tepat sangat bergantung dengan tingkat pencahayaan di sekitar komputer. Bila komputer berada di ruangan yang cahaya mataharinya berlimpah, atau outdoor. Tingkat pencahayaan layar komputer yang sedang kita gunakan juga harus tinggi. Tingkat pencahayaan yang kurang akan mengakibatkan kita sulit melihat apa yang tampil di layar monitor, dan mengakibatkan mata kita cepat lelah. Sebaliknya bila tingkat pencahayaan terlalu tinggi, juga dapat menyebabkan mata cepat terasa perih. Tingkat pencahayaan layar yang berlebihan paling mudah dirasakan ketika kita berada di ruangan yang gelap. Bila tingkat pencahayaannya agak tinggi sedikit saja, mata kita akan segera terasa tertusuk-tusuk. Dan bila terlalu lama bekerja dengan layar yang terang, dapat menyebabkan mata perih dan sakit kepala. Berkaitan dengan mata juga, penting bagi kita juga untuk menjaga jarak antara mata dengan layar komputer agar tidak terlalu dekat.
4. Background IDE yang kita pakai
Masih berkaitan dengan terangnya layar komputer, IDE yang berwarna putih cenderung lebih terang dan menyakitkan mata. Hal ini sebetulnya lebih tergantung pada selera masing-masing. Karena dulu saya pernah lebih suka dengan background putih karena membuat lebih bersemangat. Tetapi sekarang Saya cenderung lebih suka dengan background gelap karena dapat membuat saya bertahan lebih lama di depan layar komputer.
5. Tidur yang cukup
Hal ini sepertinya remeh dan sering diabaikan meskipun secara insting semua orang pasti tahu efek buruk dari kurang tidur. Programmer, terutama yang masih mahasiswa jurusan komputer, seringkali identik dengan koding sampai larut malam untuk mengerjakan skripsi. Meskipun dalam jangka pendek hal ini dapat meningkatkan produktivitas. Akan tetapi bagi mereka yang koding dalam jangka panjang, hal ini justru dapat menurunkan produktivitas. Meski koding berjalan lancar pada malam sebelumnya, akan tetapi keesokan hari setelah tidur larut malam, kita akan merasa lelah dan sulit konsentrasi sepanjang hari. Bila dilanjutkan, maka kesulitan untuk berkonsentrasi ini dapat berlangsung selama berhari-hari.
6. Hindari koding dua jam sebelum tidur
Jika Anda rutin koding, menurut pengalaman pribadi saya, ada baiknya untuk menghindari koding kira-kira satu atau dua jam sebelum tidur. Karena bila tidak, seringkali pikiran kita masih terus aktif sampai beberapa jam setelah memejamkan mata. Terkadang malah dapat memaksa saya tidak terlelap semalaman. Akan tetapi, bila Anda beruntung seperti yang pernah saya alami semasa kuliah, Saya pernah beranjak tidur sambil terus memikirkan koding. Algoritma dan koding program yang tersendat, bisa terselesaikan di dalam mimpi. Sehingga ketika bangun, Saya tinggal mengetikkan koding yang telah dirancang di dalam mimpi. Hahaha. Tapi hal ini hanya pernah saya alami satu kali seumur hidup.
7. Hindari koding terlalu lama
Terutama ketika sedang mengerjakan koding back-end yang sarat akan algoritma, logika dan syntax. Bila difokuskan terlalu lama, dapat mengakibatkan arus pikiran kita mampet. Bila sudah sampai tahap seperti ini, Anda sebaiknya berhenti sebentar, melihat-lihat pemandangan, mengobrol dengan teman sekantor, SMS pacar atau yang lainnya. Tergantung kondisi fisik dan mental, istirahat ini mungkin harus dilakukan setiap 2 jam sekali atau maksimal 4 jam sekali.
8. Olahraga yang cukup
Masih berkaitan dengan proses koding yang terlalu lama. Banyak artikel di internet yang menyarankan merenggangkan tubuh setiap dua jam sekali. Bahkan ada yang mengaku melakukan push up bila sudah terlalu lama duduk mengerjakan program. Olahraga yang cukup dan rutin dapat meningkatkan peredaran darah kita. Dalam porsi yang tepat, olahraga dapat memaksimalkan daya tahan dan konsentrasi kita di depan komputer. Oleh karena itu, disarankan untuk memiliki jadwal rutin olahraga setiap minggu.
9. Minum air putih
Tidak kalah penting dengan olahraga adalah meminum air. Orang biasa pada umumnya dianjurkan untuk mengkonsumsi 2 Liter air dalam satu hari. Sedangkan pada programmer, kita membutuhkan sedikit lebih banyak air dibanding orang biasa untuk memperlancar peredaran darah pada otak kita. Dan tentunya juga, hindari minuman yang manis atau yang bersoda sesuai anjuran dokter. Karena bila terlalu banyak, dapat menyebabkan diabetes, gagal ginjal dan juga gagal dompet.
10. Sirkulasi udara
Sirkulasi udara juga sangat penting bagi programmer karena cenderung lebih banyak menghabiskan oksigen pada otak dan jarang bergerak. Saat berkonsentrasi, otak mengkonsumsi lebih banyak oksigen daripada kondisi normal. Dan kondisi programmer yang jarang berpindah tempat, dapat menyebabkan oksigen di dalam suatu ruangan terus menipis. Oleh karena itu, pastikan ruangan tempat Anda koding memiliki sistem ventilasi yang baik, atau bisa juga AC yang terhubung dengan udara luar. Hindari juga koding di sebelah rack server seperti yang pernah saya alami. Komputer-komputer server pada rack server menghasilkan udara panas yang tidak baik untuk kesehatan. Bila Anda ditempatkan untuk bekerja di sebelah rack server dan harus koding dalam waktu yang lama setiap harinya, pertimbangkanlah untuk segera meminta bos Anda untuk pindah ruangan kerja demi kesehatan Anda sendiri.
11. Suasana yang hening
Meskipun kita terkadang perlu untuk mengobrol untuk menghindari konsentrasi yang mumet dan mampet. Suasana yang hening sangat diperlukan untuk berkonsentrasi koding. Akan lebih sulit berkonsentrasi ketika koding di tempat di mana orang sering berlalu lalang, seperti misalnya di restoran, ruang tunggu bandara, masjid, atau tempat publik lainnya. Begitu juga bila Anda bekerja di kantor dan sebentar-sebentar Anda diminta untuk ngeprint, install ulang komputer, membasmi virus pada komputer dan sebagainya. Mintalah pengertian teman kantor Anda untuk tidak terlalu sering mengganggu Anda. Dan bila Anda sudah terlalu lama koding dan mumet, pada suasana yang hening, Anda dapat mencoba bermeditasi atau duduk menenangkan diri sampai pikiran Anda tidak mumet lagi.
12. Makan secukupnya
Pola makan juga dapat berpengaruh pada konsentrasi koding. Bila terlalu lapar, kita tidak akan bisa berkonsentrasi. Begitu pula bila kita terlalu kenyang.Kita akan mudah mengantuk sehingga sulit berkonsentrasi. Yang terbaik adalah makan secukupnya. Makanlah ketika lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang. Anda sebaiknya selalu makan tepat waktu. Tetapi juga tidak harus memaksakan untuk makan tepat waktu apabila Anda sedang berkonsentrasi tinggi, apalagi ketika dikejar target pekerjaan.
13. Secangkir kopi hangat
Programmer belakangan ini terkadang dianggap sebagai "mesin yang memproses kafein menjadi kode program". Hal ini ada benarnya juga karena banyak penelitian yang menyatakan bahwa kafein yang terkandung di dalam kopi dapat meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Yang mana hal ini sangat dibutuhkan dalam proses koding. Akan tetapi mengkonsumsi kopi terlalu berlebihan juga tidak baik. Karena dapat menyebabkan insomnia dan juga gagal dompet. Bila pikiran mumet dan otak sudah lelah, mengistirahatkan tubuh dan pikiran menurut Saya selalu menjadi jalan terbaik. Memaksakan meningkatkan konsentrasi dengan mengkonsumsi kopi secara berlebihan hanya akan menyebabkan stress pada tubuh dan otak, sehingga tidak baik untuk kinerja kita dalam jangka panjang.
14. Pena dan kertas
Sebetulnya hal ini tidak terlalu wajib karena dapat digantikan oleh software di dalam komputer. Akan tetapi untuk saat ini, masih belum ada software yang dapat mengalahkan enaknya pena dan kertas saat mendesain software. Memang tugas seorang programmer adalah membuat program. Dan programmer akan paling bersinar ketika sedang mengetikkan koding, compile dan run program. Akan tetapi sebenarnya proses yang paling inti dan paling berat dari membuat program menurut saya, adalah mendesain program. Ketika mendesain Business Flow, Business Object, User Interface, Database Diagram, Class Diagram, Deployment Diagram dan sebagainya. Hal-hal yang kita lakukan di awal dan pertengahan inilah yang paling menentukan nasib programmer dan programnya di masa yang akan datang. Apakah programnya akan gagal, buggy, atau lancar, paling banyak bergantung dari desain program. Oleh karena itu, programmer yang baik, sebaiknya selalu mengkonsep dan menyimpan konsep tersebut. Salah satu cara yang paling efisien saat ini adalah dengan menulis dan menggambar di kertas.
15. Matikan facebook
Facebook bagi saya saat ini adalah salah satu media pertemanan, iklan, belajar, komunitas belajar dan mungkin beberapa hal lain. Akan tetapi saat sedang perlu mengerjakan program, Facebook menjadi suatu pengalih perhatian terbesar. Terutama ketika ada halaman Facebook yang sedang aktif di browser. Ketika datang suatu comment atau message, apalagi friend request dari cewek cakep, kita dapat otomatis berhenti bekerja dan terpancing untuk melakukan hal lainnya di Facebook. Untuk itu, saya sarankan ketika sedang koding, tutuplah dulu halaman Facebook Anda. Tentukan waktu di mana Anda boleh mengakses facebook Anda. Karena jika tidak, waktu Anda akan tersedot ke dalam facebook tanpa Anda sadari.
Demikian tips dari Saya yang banyak datang dari pengalaman pribadi. Semoga bermanfaat.